Sering Minum Bubble Argumen bubble tea tidak dianjurkan untuk dimakan secara teratur ialah sebab ada gangguan-gangguan kesehatan yang bisa tampil bila kamu sering konsumsi minuman ini. Masalah kesehatan itu ialah:

Berat badan yang berlebih
Bila minuman teh kerap dianjurkan untuk diet pengurangan berat tubuh, bubble tea malah dapat memacu peningkatan berat tubuh. Tambahan susu, krimer, sirop, perisa bikinan, dan bermacam-macam lain dari gula dipandang meniadakan istilah teh yang rendah kalori. Sering Minum Bubble

Tambahan bola kenyal dari tapioka (pearl) sebagai keunikan minuman ini juga makin membuat tinggi kalori. Pikirkan saja, satu gelas bubble tea ukuran 500 mililiter komplet dengan pearl memiliki kandungan seputar 500 kalori.
Makin mengagetkan, bola-bola kenyal kegemaranmu itu menyumbangkan 100-200 kalori dari 500 kalori itu, lho! Ini sebab pearl dibuat dari tapioka dengan bahan landasan singkong yang disebut sumber karbohidrat.
Perlu kamu kenali, orang dewasa sehat cuman memerlukan 1800-2000 kalori setiap hari. Jadi, konsumsi satu gelas bubble tea telah penuhi 25% konsumsi kalori harianmu. Walau sebenarnya, sesudah konsumsi teh modern ini, umumnya kamu tetap makan berat dan konsumsi camilan lain, kan? Jadi, logis jika berat tubuhmu cepat naik jika kerap minuman ini.
Mempengaruhi kesehatan gigi
Pada umumnya, bubble tea ialah kombinasi teh, susu, dan gula, yang dihidangkan berbentuk dingin. Walau susu bagus untuk kesehatan gigi, beberapa bahan tambahan yang lain malah membuat kamu rawan terserang permasalahan pada gigi, seperti gigi berlubang.
Ini sebab gula dan bahan tambahan lain dalam bubble tea bisa dirubah jadi zat asam oleh bakteri dalam mulut, yang dapat mengurangi enamel gigi dan membuat gigi jadi berlubang.
Memacu sembelit
Pearl dalam hidangan bubble tea rupanya rendah kandung gizi, terhitung serat. Itu argumennya kenapa konsumsi teh modern ini sering dapat memacu sembelit. Disamping itu, tambahan zat namanya guar gum selaku bahan kombinasi dalam pearl dipandang bisa memacu sembelit.
Ada bermacam rumor kesehatan yang lain pernah dihubungkan dengan minuman manis ini. Misalnya, bola-bola kenyal pada bubble tea disebutkan dapat memacu kanker sebab memiliki kandungan polychlorinated biphenyls (PCBs). PCBs terhitung senyawa karsinogen (penyebab kanker). Tetapi, rupanya isu ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Bubble tea sempat juga disampaikan memiliki kandungan bahan kimia DEHP (di(2-ethylhexyl) phthalate). Bahan kimia ini berperan untuk tingkatkan warna dan struktur produk. DEHP bisa dibuktikan bisa turunkan tingkat kesuburan dan perkembangan pada hewan. Meskipun begitu, ini belum bisa dibuktikan pada manusia.
Kecuali bermacam resiko kesehatan di atas, bermacam pemanis bikinan, pengental, dan pengawet yang dipakai dalam pengerjaan bubble tea memiliki kandungan beberapa zat yang dipandang tidak bagus untuk kesehatan jika dimakan terlalu berlebih.

Related Posts

error: Content is protected !!